Error loading page.
Try refreshing the page. If that doesn't work, there may be a network issue, and you can use our self test page to see what's preventing the page from loading.
Learn more about possible network issues or contact support for more help.

Aku Ingin Meniup Balon

ebook
1 of 1 copy available
1 of 1 copy available

When she was in elementary school, writing lessons in Indonesian were Aik Vela's favorite. At that time, writing for her was telling stories about everything she encountered on family trips or gardening experiences with her grandparents. Entering junior high school, Aik began to be interested in Indonesian and Javanese speech texts. Ideas about figures such as Kartini, Soekarno, Hatta, and teachers at school became her capital to write with a patriotic spirit. It was high school that then brought Aik to a new environment, namely the arts and social environment. She wrote operetta scripts and several poems that described her strong curiosity about theater arts. Entering a state university, she began to diligently write short stories with various approaches, such as by listening to songs, watching films, and observing phenomena that occurred around her. In addition to short stories, there were also drama scripts and poems that she wrote by freeing herself in a fantasy world. Aik wrote by entering all the feelings that arose at that time. When he entered the workforce as an elementary school teacher in a remote area, he truly felt that he needed to write as a form of recording his spiritual experiences in managing expectations in very limited conditions. Until he finally got married, writing became something special because by writing he felt that he had given an award to his journey so far. This collection of short stories entitled Aku Ingin Meniup Balon is his attempt to share a little about his writing journey. Hopefully useful and happy reading.***

[Indonesian]. Ketika SD, pelajaran mengarang dalam bahasa Indonesia adalah favorit Aik Vela. Saat itu, menulis baginya adalah menceritakan apa saja yang Ia temui pada perjalanan wisata bersama keluarga atau pengalaman berkebun bersama kakek dan nenek. Menginjak SMP, Aik mulai tertarik pada teks-teks pidato bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Ide-ide tentang ketokohan seperti tokoh Kartini, Soekarno, Hatta, dan guru-guru di sekolah menjadi modalnya menulis dengan semangat patriotik. Tingkat SMA-lah yang kemudian membawa Aik pada lingkungan baru, yaitu lingkungan seni dan sosial. Ia menulis naskah lakon operet dan beberapa puisi yang menggambarkan rasa ingin tahu yang kuat tentang seni teater. Masuk ke perguruan tinggi negeri, Ia mulai rajin menulis cerpen dengan berbagai pendekatan, seperti dengan mendengarkan lagu, melihat film, hingga dengan melihat fenomena yang terjadi di sekitar. Selain cerpen, ada pula naskah drama dan puisi yang ia tulis dengan membebaskan diri dalam dunia fantasi. Aik menulis dengan memasukkan segenap perasaan yang muncul kala itu. Ketika masuk dunia kerja dengan menjadi pengajar SD di daerah yang sulit dijangkau, Ia baru benar-benar merasakan jika Ia butuh menulis sebagai bentuk rekam jejak pengalaman spiritualnya dalam mengelola ekspektasi dalam kondisi yang sangat terbatas. Hingga akhirnya Ia menikah, menulis menjadi hal yang istimewa karena dengan menulis Ia merasa telah memberi penghargaan pada perjalanannya selama ini. Kumpulan cerita pendek berjudul Aku Ingin Meniup Balon ini adalah upayanya berbagi tentang sedikit perjalanan menulis. Semoga bermanfaat dan selamat membaca.

  • Creators

  • Publisher

  • Release date

  • Formats

  • Languages

Formats

  • OverDrive Read
  • EPUB ebook

Languages

  • Indonesian

Loading